CSE

Loading

Selasa, 25 November 2014

Alat Ukur



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Preaktek menggunakan alat alat ukur volume dan berat yang ada di labor tidak sama dengan praktek menggunkan alat lain. Praktek menggunakan alat alat tersebut membutuhkan ketelitian, keterampilan, dan kecermatan. Oleh karena itu di butuhkan pengenalan alat teerlebih dahulu sebelum melakukan praktek , baik itu mengetahui cara penggunaannya maupun jenis jenisnya.

B.     Rumusan masalah
1.      Pengertian alat ukur volume dan berat
2.      Jenis dan spesifikasi alat ukur volume dan berat
3.      Alat ukur yang digunakan dalam analisi kimia kuantitatif dan kualitatif
4.      Cara menggunakan alat ukur volume dan berat

C.     Tujuan penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian alat ukur volume dan berat
2.      Untuk memahami jenis dan spesifikasi alat ukur volume dan berat
3.      Untuk memahami alat mana yang digunakan dalam analisis kimia kuantitatif dan kualitatif.
4.      Untuk memngetahui, dan memahami bagaimana cara menggunakan alat ukur volume dan berat

D.    Manfaat penulisan
Menfaat penulisan ini kita dapat mengetahui apasaja jenis jenis alat ukur volume dan berat, apa kegunaannya, dan bagaimana cara menggunakannya . sehingga  akan  memudahkan kita dalam melakukan praktek dilabor, dan menghasilhan hasil yang lebih baik.
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Prinsip dan teori alat ukur volume dan berat
Alat ukur merupakan alat yang digunakan untuk mengukur atau menimbang suatu benda, berarti alat ukur volume adalah alat ukur yang digunakan dalam mengukur ukuran volume suatu benda baik berupa cairan, tepung, dll. Sedangkan alat ukur berat adalah alat untuk menimbang berat suatu benda baik berupa cairan, padatan, dll.

B.     Jenis dan spesifikasi alat ukur volume dan berat
a.       Jenis dan spesifikasi alat ukur volume
1.      Gelas ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L. Berfungsi Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu .


2.      Gelas kimia
Gelas Kimia (beaker) : berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang : 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml, dan 2000 ml. Fungsi ::
  1. Sebagai tempat mereaksikan bahan kimia
  2. Membuat larutan, untuk menempatkan larutan
  3.  Menampung bahan kimia berupa larutan, padatan, pasta     ataupun tepung
  4. Melarutkan bahan dan memanaskan bahan.
3.      Labu ukur
suatu bejana dengan leher panjang, sempit dan dasar yang datar. Berguna untuk membuat suatu volume larutan secara tepat. Tersedia dalam berbagai ukuran : 25ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml, 2000 ml.


4.      Buret

Buret merupakan tabung panjang berskala dimana bagian bawahnya terdapat kran untuk mengeluarkan larutan yang di isikan.





5.      Pipet ukut
Berguna untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan mempunyai ketelitian lebih tinggi dari pada gelas ukur. Pipet ukur tersedia dalam berbagai ukuan misalnya 5 ml, 10ml, dan 25 ml.


6.      Pipet gondok
Berguna untuk mengambil dan memindahkan larutan dengan volume tertentu dan mempunyai ketelitian lebih tinggi dari pada gelas ukur. Pipet gondok tersedia dalam berbagai ukuran : 1 ml, 2 ml, 5 ml, 10 ml, 25 ml, 50 ml.



7.      Elemeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.
Berfungsi Untuk menyimpan dan memanaskan larutan, Menampung filtrat hasil penyaringan, Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi.





b.      Jenis dan spefikasi alat ukur  berat

1.       Analytical Balance
Prinsip kerja neraca analitik
Alat penghitung satuan massa suatu benda dengan teknik digital dan tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Prinsip kerjanya yaitu dengan penggunaan sumber tegangan listrik yaitu stavolt dan dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum digunakan kemudian bahan diletakkan pada neraca lalu dilihat angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang.
Manfaat neraca analitik
Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media untuk bakteri, jamur atau media tanam kultur jaringan dan mikrobiologi dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Jumlah media yang tidak tepat akan berpengaruh terhadap konsentrasi zat dalam media sehingga dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam hasil praktikum

Kekurangan neraca analitik
1. Alat ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 200 g, jika melewati batas tersebut maka ketelitian perhitungan akanberkurang
2. Tidak dapat menggunakan sumber tegangan listrik yang besar, sehingga harus menggunakan stavolt. Jika tidak, maka benang di bawah pan akan putus
3. Harga yang mahal

Kelebihan neraca analitik
1. Memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g atau 0,1 mg.
2. Penggunaannya tidak begitu rumit jika dibandingkan dengan timbangan manual, sehingga lebih efisien dalam hal waktu dan tenaga.

2.       Neraca Ohaus dua lengan
Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di putar. Neraca ini memiliki dua lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang digeser-geser dari 0, 10, 20, sampai 100g. Sedangkan lengan belakang lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200,sampai 500 g. Selain dua lengan, neraca ini memiliki skala utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g.



Neraca Ohaus dua lengan terdiri dari beberapa komponen, di antaranya:
1.       Lengan depan
2.       Lengan belakang
3.       System magnetic
4.       Penggeser anak timbangan
5.       Venier
6.       Kait
7.      Skala
8.       Lekuk
9.       Wadah
10.   Alas

3.       Neraca Ohaus tiga lengan

Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser.
Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut:
Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0 sampai 10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1 gram
Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0,100, 200, 300, 400, 500gr.
Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, sampai 100 gr.

Bagian-bagian Neraca Ohauss: 
• Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.
• Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur.
• Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk neraca ohauss 4 lengan terdapat empat lengan.
• Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
• Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan.
                                                                                                    
C.    Alat ukur yang digunakan dalam analisi kimia kuantitatif dan kualitatif
a) Analisis Kimia Kualitatif
    Adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan mengetahui keberadaan (bisa juga identifikasi) suatu ion,unsur, atau senyawa kimia lain baik organik maupun anorganik dalam suatu sampel yang kita analisa. contoh : misalnya kita mempunyai sampel air minum, dan diminta dicek apakah mengandung logam berat atau tidak. maka untuk mengetahuinya kita melakukan teknik analisa secara kualitatif.Berikut ini adalah beberapa alat  yang biasa digunakan untuk analisis kimia kualitatif :
1.      Tabung reaksi 
2.      Corong
3.      Elemeyer
b) Analisis Kimia Kuantitatif
Adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu sampel yang kita analisa. contoh : misal kita memperoleh tempe dan diminta menentukan kadar protein dalam tempe tersebut. maka untuk mengetahuinya kita lakukan analisa kuantitatif.

Dalam suatu pengerjaan Analisis Kimia tentu diperlukan suatu instrumen(peralatan) untuk menunjang keperluan analisa. menurut teknik dan instrumennya Analisis Kimia dibagi menjadi dua, yaitu Analisis konvensional(tradisional) dan Analisis instrumental(modern). Analisis Konvensional adalah suatu teknik analisa menggunakan alat-alat konvensional, misalnya pada salah satu contoh metode analisis titrimetri yang menggunakan peralatan gelas kaca. sedangkan Analisis Instrumental adalah suatu teknik analisa menggunakan peralatan canggih dan modern misalnya spektrofotometri yang menggunakan alat spektrofotometer ataupun titrimetri secara konduktometris ataupun potensiometris. Sebetulnya kurang tepat juga jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaan instrumennya, karena ada suatu kasus analisa yang bisa menggunakan kedua cara tersebut, tapi ada juga yang dalam kasus tertentu yang dikhususkan hanya dengan satu cara saja dikarenakan tujuan analisa atau keingin-tercapainya suatu faktor (ketelitian misalnya). tetapi untuk mewakili tentang teknik dan instrumennya klasifikasi diatas pun tidak disalahkan juga karena pada intinya segala sesuatu yang berhubungan dengan analisis kembali pada tujuan kita melakukan suatu analisa. .
Dibawah ini adalah beberapa alat yang biasa digunakan pada analisa kuantitatif,atau bisa di sebut juga Alat kimia kuantitatif :
1.      Gelas ukur
2.      Pipet
3.      Neraca/timbangan
4.      Termometer
5.       Gelas Kimia

D.    Penggunaan alat ukur volume dan berat.
                                                    
1.      Labu ukur
Cara penggunaan labu ukur yaitu :
Bersihkanlah labu ukur sebelum digunakan, setelah dibersihkan dan dikeringkan. Bahan yang telah diencerkan dengan sedikit pelarut dimasukkan dengan memakai batang pengaduk melalui corong kedalam labu ini. Larutkan zat tersebut berkali kali hingga mendekati tanda batas. Dan tambah kan larutan menggunakan pipet tetes sampai mendekati tanda batas. Tutup dan kocok pelan pelan larutan yang ada di dalam labu ukur.
2.      Buret
Cara menggunakann buret:
Bersihkan dang keringkan buret. Gunakan corong untuk memindahkan larutan ke dalam buret, isi samapai tanda batas ( yang di perlukan), guunakan kran untuk mengeluarkan larutannya tetes demi tetes.

3.      Pipet ukur
Cara penggunaan pipet ukur:
Bersihkan dan keringkan pipet ukur. Pipet larutan sampai diatas tanda batas.
Teteskan sampai tanda batas yang dibutuhkan dengan menggunakan telunjuk.
Bila larutan ingin di pindahkan ketempat lain, jatuhkan larutan tersebut dengan tegak lurus.

4.      Pipet gondok
Cra penggunaan pipet gondok sama dengan penggunaan pipit ukur .

5.      Analytical Balance
Cara kerja neraca analitik
1. Disiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang atau water pass (dengan mengatur sekrup pada kaki neracasehingga gelembung air di water pass tepat berada di tengah).
2. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan etanol/alkohol.
3. Ditancapkan stop kontak pada stavolt.
4. Ditekan tombol On kemudian tunggu hingga muncul angka 0,0000 g.
5. Dimasukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dengan membuka kaca tidak begitu lebar supaya tidakmempengaruhi perhitungan karena neraca analitik ini sangat peka.
6. Ditutup kaca neraca analitik.
7. Ditekan tombol zero supaya perhitungan lebih akurat.
8. Dimasukkan bahan yang akan ditimbang dengan membuka kaca tidak begitu lebar, begitu pun ketika akan menambahkanatau mengurangi bahan untuk menyesuaikan massa yang diinginkan.
9. Ditutup kaca.
10. Ditunggu hingga angka di layar monitor neraca analitik tidak berubah-ubah dan sesuai dengan massa yang diinginkan.
11. Diambil bahan yang telah ditimbang.
12. Ditekan tombol Off  hingga tidak ada angka di layar monitor neraca analitik.
13. Dilepas stop kontak dari stavolt.
14. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca dapat diangkat dan seluruhtimbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan etanol/alkohol

6.      Neraca Ohaus dua lengan
Cara menggunakan neraca ohaus dua lengan sama seperti menggunakan timbangan biasa. Yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa timbangan dalam posisi seimbang sebelum dilakuan pengukura massa.

7.      Neraca Ohaus tiga lengan
Cara Menggunakan Neraca Ohaus Tiga Lengan
Mengukur berat benda dengan neraca ohaus sangat mudah. Cukup lepas pengunci kemudian taruh beda dalam cawan atau wadah. Jangan lupa terlebih dahulu lakukan kalibrasi dengan cara dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar. Pastikan benar-benar sejajar agar tidak terjadi keslahan penimbangan. Setelah itu geser anting di ketiga lengannya mulai dari lengan belakang ke lengan depan. Setelah itu jumlahkan nilai dari ketiga lengan tersebut.
Gambar ilustrasi cara memakai neraca ohaus
Kita akan menimbang sebuah gantungan kunci dengan neraca ohaus dan skala yang terbaca dalam lengan-lengannya sebagai berikut
dari gambar diatas, cara membaca skala neraca ohaus :
Anting lengan depan                 = 5,8 gram
Anting lengan tengah                   = 40,0 gram
Anting lengan belakang                 = 300 gram
—————————————————– +
Jadi total berat gantungan kunci tersebut = 345,8 gram



BAB III
KESIMPULAN


Alat ukur volume dan berat merupakan alt ukur  untuk mengukur dan menimbang volume dan beras suatu benda, yang memiliki memiliki berbagai jenis alat dan kegunaannya. Alat ukur volume dan berat juga berguna dalam analisa kimia kualitatif dan kuantitatif . menggunakan alt ukur volume dan berat membutuh kan keahlian, kecermatan, dan keterampilan, dalam penggunaanya juga harus memperhatikan kebersihan alat alat.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Penelitian pratikum kimia dasar
http://oktavianipratama.wordpress.com/2012/11/13/neraca/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar