BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat yang dilengkapi dengan peralatan untuk melakukan
percobaan. Di dalam Laboratorium Kimia, kita sering menggunakan pemakaian bahan
kimia tertentu yang mempunyai karakteristik tertentu. Pemakaian bahan kimia
perlu mematuhi segala peraturan yang ada saat menggunakan laboratorium kimia
dan petunjuk pemakaian bahan kimia tersebut. Untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan, maka para pemakai fasilitas Laboratorium Kimia harus memahami
bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang ada.
Ribuan jenis
bahan kimia yang dapat tersedia di Laboratorium Kimia memiliki karakteristik
bermacam macam seperti mudah terbakar atau mudah meledak, bersifat korosi,
tokstik, atau menyebabkan iritasi. Setiap karakteristik mempunyai aturan dan
tata cara tertentu. Setiap peraturan harus ditaati agar keselamatan kerja para
pemakai fasilitas terjamin. Untuk memudahkan para pemakai fasilitas mengenai
sifat bahan kimia yang digunakan maka digunakan bahasa simbol yang diletakkan
pada label kemasan.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan bahan berbahaya?
2.
Apa saja klasifikasi bahan kimia berbahaya?
3.
Bagaimana simbol dan label pada bahan-bahan berbahaya?
1.3
Tujuan
1.
Untuk mengetahui bahan-bahan kimia berbahaya
2.
Untuk mengetahui klasifikasi bahan-bahan berbahaya
3.
Untuk mengetahui simbol-simbol pada bahan kimia
berbahaya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan – bahan berbahaya
Bahan kimia berbahaya adalah bahan-bahan yang dalam penggunaannya dapat
menimbulkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lainnya
yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung
dengan bahan tersebut.
Wujud bahan kimia dapat berupa
padatan, cairan maupun gas. Bahan kimia berwujud padatan dapat bersifat
higroskopis seperti NaOH, KSCN, atau bersifat mudah menguap/menyublim seperti I2,
(NH4)2CO3, C10H8
(naphthalene), atau bersifat peka terhadap cahaya seperti KMnO4,
AgNO3, atau bersifat peka terhadap air seperti logam Na, K, atau
bersifat peka terhadap udara/oksigen seperti fosfor. Bahan kimia berwujud
cairan dapat bersifat mudah menguap seperti CHCl3, CH3COCH3
(acetone), HCl, atau mudah terbakar seperti CH3OH, C6H14
(hexane). Sedangkan bahan kimia berwujud gas seperti gas H, He, N2.
Sifat bahan kimia terbagi sifat fisis dan sifat kimia. Sifat-sifat ini
meliputi wujud, warna, bau, berat jenis, titik didih, titik lebur, titik nyala,
titik bakar, viskositas, higroskopis, kelarutan dalam air. Sebagian bahan kimia
merupakan pencemar bagi lingkungan, sebagian ada yang bersifat mudah terbakar,
mudah meledak, korosif, racun, merusak organ tubuh, atau meracuni organisme.
2.2 Klasifikasi bahan berbahaya
Klasifikasi atau penggolongan bahan kimia berbahaya
diperlukan untuk memudahkan pengenalan serta cara penanganan dan
transportasi. Secara umum bahan kimia berbahya diklasifikasikan menjadi
beberapa golongan diantaranya sebagai berikut :
a. Bahan Kimia Peledak (Explosive)
Bahan Kimia Peledak (Explosive) adalah suatu zat padat
atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi,
sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya
b. Bahan Kimia Beracun (Toxic)
Adalah bahan kimia yang dapat
menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila
terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat
kulit.
c. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)
Adalah
bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan kerusakan apabila
kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain.Zat korosif dapat bereaksi dengan
jaringan seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan. Kerusakan dapat
berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan
menjadi amat peka terhadap bahan kimia).
d. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)
Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi
dengan oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran.
e. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)
Adalah suatu bahan kimia yang mungkin
tidak mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan
kebakaran bahan-bahan lainnya.
f. Irritant.
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak
korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau
selaput lendir.
2.3
Simbol dan label pada bahan-bahan
berbahaya
1.
Toxic (beracun)
Bahaya : toksik berbahaya bagi kesehatan
bila terhisap, tertelan atau kontak dengan kulit, dan dapat mematikan.
contoh : arsen triklorida, merkuri klorida, brom, benzol, Kupri Sulfat, Air raksa,
fenol.
Kemananan:
hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera berobat ke dokter bila kemungkinan
keracunan.
Penanggulangan: Meminum susu kental.

2.
Eksplosiv
(bersifat
mudah meledak)
Bahaya: eksplosif pada kondisi tertentu
Contoh: amonium nitrat, nitrodelulosa, TNT
Keamanan: hindari benturan, gesekan, loncatan api dan panas, jauhi tempat, memadamkan api jika terjadi
kebakaran.
Bahan yang ditandai dengan notasi bahaya ‘explosive’ dapat meledak
dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain. Ledakan
akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan.

3.
Korosif
Bahaya : korosif atau merusak jaringan
tubuh manusia, menyebabkan
iritasi kulit, gatal – gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas.
Contoh : klor, belerang dioksida, asam cuka, amoniak
Penanggulangan:
cuci bagian tubuh yang
terkena dengan bersih.
Pencegahan : Hindari kontak dengan kulit dan mata hindari
terhirup pernapasan.

4.
Flammable (mudah
terbakar)
Bahaya :
mudah terbakar
Penanggulangan: Padamkan api jika teradi kebakaran
Cara mengatasi: Hindari sumber api dan udara langsung
Contoh: Karbon disulfida, asetilena
Meliputi :
a.
Zat terbakar langsung, contohnya
aluminium alkil fosfor, keamanan : hindari campuran dengan udara.
b.
Gas amat mudah terbakar. Contoh :
butane, propane. Keamanan : hindari campuran dengan udara dan hindari sumber
api.
c.
Zat sensitive terhadap air, yakni zat
yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau api.
d.
Cairan mudah terbakar, cairan dengan
titik bakar di bawah 21°C. contoh : aseton dan benzene. Keamanan : jauhkan dari
sumber api dan loncatan bunga api.
e.
Jenis bahaya flammable dibagi menjadi
dua yaitu ‘Extremely flammable’ (amat
sangat mudah terbakar) dan Highly
flammable (sangat mudah terbakar).


5.
Oksidator
Bahaya : oksidator, penyebab
kebakaran.
Pencegahan : hindari dari bahan organik mudah atau
dapat terbakar, panas dan api.
Contoh :
Hidrogen Peroksida, Minyak vitriol,kalium permangat
Penanggulangan: berobat kedokter,

6.
Irritant
Bahaya: menyebabkan
iritasi kulit, jaringan atau organ tubuh.
Cara penanggulangan: cuci
dengan bersih bagian tubuh yang terkena iritasi,berobat kedokter.
Cara menghindari: hindari
kontak dengan kulit dan hindari agar tidak terhirup
Contoh: Garam dapur, soda
kaustik, asam tartarat, urea, vitriol putih, garam natrium, asam oksalat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bahan kimia berbahaya adalah bahan-bahan yang dalam penggunaannya dapat
menimbulkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lainnya
yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung
dengan bahan tersebut. Wujud bahan kimia dapat berupa padatan,
cairan maupun gas.
Bahan kimia berbahaya diklasifikasikan beberapa macam, diantaranya:
a.
Bahan Kimia
Peledak (Explosive)
Bahan Kimia Peledak (Explosive) adalah suatu zat padat
atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan
gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga
menimbulkan kerusakan disekelilingnya
b.
Bahan Kimia
Beracun (Toxic)
Adalah bahan kimia yang dapat
menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila
terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat
kulit.
c.
Bahan Kimia
Korosif (Corrosive)
Adalah
bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan kerusakan apabila
kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain.Zat korosif dapat bereaksi dengan
jaringan seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan. Kerusakan dapat
berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan
menjadi amat peka terhadap bahan kimia).
d.
Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)
Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi
dengan oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran.
e.
Bahan Kimia
Oksidator (Oxidation)
Adalah suatu bahan kimia yang mungkin
tidak mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan
kebakaran bahan-bahan lainnya.
f.
Irritant.
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak
korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau
selaput lendir.
Daftar kepustakaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar